Jemput Jodoh : Sebuah Nostalgia (part 1)

Konon, jaman dahulu kala, ada seorang wanita yang sudah melampui deadline usia menikah pada umumnya, sebut saja Pelangi. Sementara pria yang diidam-idamkannya tak kunjung melamarnya, ya sich emang, tu pria cuman mampu di kaguminya dalam diam, ditatapnya dari jauh, sejauuuuuuhhh bintang dilangit :-D. Ya karena orang tua sudah sangat berharap agar anak semata wayangnya ini segera menikah, akhirnya dia NEKAD (pake D) untuk MELAMAR pria tersebut! Dulu, hal ini masih amat sangat dianggap tabu, sekarang, sudah ada iklannya tuh di tipi! Pastinya dia tahu betul konsekuensinya, hanya ada 2 kemungkinan, DITERIMA atau DITOLAK! but still, no harm to try right? kali aja diterima gitu, daripada nyesel seumur idup pikirnya, maka dengan semangat 45 dia memberanikan diri untuk bertemu dan MELAMAR  langsung pria itu.

Sang pujaan hati hanya diam, seribu bahasa (padahal ye, klo di perempuan, diam artinya menerima bukan?).Sadar kalo sang pria butuh waktu untuk mikir mikir, Pelangi memberinya waktu 2×24 jam harap lapor satpam..hehehehe. Tak kurang dari 24 jam, hp jadul milik Pelangi bergetar begitu juga hatinya pun ikut bergetar, padahal juga cuman SMS nawarin KTA…haiyaaahh (paling sebel nich gw ama beginian)…becanda ding, SMS dari Sang pria pun datang, sejenak dia menutup mata, tarik napas dalam2, ambil posisi yoga, yak yoga dimulai….begini kira2 bunyi SMS nya

Continue reading